BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Kamis, 22 Oktober 2009

Sistem Reproduksi Pria


SISTEM REPRODUKSI PRIA

Organ reproduksi yang paling memegang peranan penting(gonads), yaitu Testis pada pria dan ovarium pada wanita. Gonad disini memproduksi sel kelamin (gamet) dan menyekresikan hormone kelamin. Misalnya hormone testosterone pada laki-laki ; esterogen dan progeteron pada wanita.

Proses terbentuknya sperma atau disebut Spermatogenesis. Pada laki-laki sel yang berperan dalam reproduksi yaitu spermatozoa (semen). Semen di produksi oleh testis, tepatnya di tubulus seminiferus. Sprema yang dihasilkan pada testis telah matang namun belum siap untuk fertilisasi sehingga tidak mampu membuahi ovum. Sperma yang belum bisa membuahi dibawa ke epididimis dan lebih dimatangkan sehingga sperma siap untuk melakukan proses fertilisasi. Setelah dari epididimis, sperma yang telah matang tadi melewati beberapa saluran, diantaranya vas deferens. Biasanya sperma di simpan di vas deferens, selain di epididimis. Setelah itu, sperma dibawa melewati duktus ejakulakulasi. Dari duktus ejakulasi, sperma melewati uretra. Selanjutnya penis dikeluarkan melalui penis.

Organ-organ yang berperan penting yaitu testis, saluran duktus, kelenjar seks asesoris, dan bagian pendukung (skrotum dan penis). Testis ada sepasang (berjumlah dua) dan berbentuk oval. Testis diselubungi oleh membrane tunika albugensia yang membagi testis menjadi lobulus-lobulus. Di dalam lobulus tersebut terdapat tubulus seminiferus. Yang mana,di tubulus seminiferus inilah yang memproduksi sperma.Saluran duktus adalah saluran yang dilalui spermatozoa dari testis hingga menuju organ reproduksi luar. Kelenjar seks asesoris adalah kelenjar yang menghasilkan cairan sperma yang berfungi untuk perlundungan dan makanan bagi spermatozoa. Atau kata lain kelenjar seks asesoris merupakan bagian dari semen. Bagian pendukung atau disebut genital eksterna yag terdiri dari penis dan skrotum. Penis adalah tempat keluarnya sperma dan urin.  Penis berperan didalam fertilisasi dan mengeluarkan sperma ketika mengalami ereksi. Sedangkan skrotum adalah struktur pendukung testis yang berbentuk seperti kantung yang terletak pada rongga luar. Skrotum berfungsi di dalam mempertahankan suhu testis yang relatf lebih rendah dari suhu tubuh. Misalnya saat pembentukan sperma berada dalam suhu  2-3ยบ C dibawah suhu tubuh.

Tahapan pembelahan proses terbentuknya sperma disebut spermatogenesis. Pada spermatogenesis terjadi pembelahan secara mitosis dan meiosis. Spermatogenesis merupakan tahap atau fase-fase pendewasaan sperma di epididimis. Setiap satu spermatogonium akan menghasilkan empat sperma matang. pada manusia, Spermatogonium merupakan tahap pertama pada spermatogenesis yang dihasilkan oleh testiss. Spermatogoium terbentuk dari 46 kromosomm dan 2N kroatmid. spermatogonia (sperma hasil dari spermatogonium) mengandung 23 pasang kromosom atau 46 kromosom (diploid). Beberapa spermatogonia membelah diri kembali secara mitosis, sedangkan lainnya berkembang menjadi spermatosit primer yang juga mengandung kromosom sebanyak 46 kromosom. Sel – sel spermatosit primer tersebut kemudian menagalami replikasi DNA dan menjasdi formasi terad (ada 4 kromosom), kemudian spermatosit primer ini membelah secara meiosis menjadi dua spermatosit sekunder yang jumlah kromosomnya menjadi setengahnya (23kromosom haploid). Proses ini dinamakan pembelahan meiosis I. Selanjutnya spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis menjadi empat spermatid. Pembelahan ini disebut meiosis II. Jadi, spermatid.jadi, spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis I yang menghasilkan dua spermatosit sekunder. Selama pembelahan meiosis II, kedua spermatosit sekunder membelah lagi menghasilkan empat spermatid yang bersifat haploid. Selanjutnya spermatid berdiferensi menjadi sel kelamin dewasa (masak/spermiogenesis) yang disebut spermatozoa atau sperma. Ini juga memiliki23 kromosom (haploid).

Proses pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut spermiogenesis.  Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis. Pada minggu ke- 1,  spermatid membentuk akrosomal kemudian membentuk cap akrosomal. Kemudian terjadi pemanjangan ekor kira-kira mencapai 55 mm. Sperma dewasa terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, bagian tengah dan ekor (flagellata). Kepala sperma mengandung nucleus. Bagian ujung kepala ini mengandung akrosom yang menghasilkan enzim yang berfungsi untuk menembus lapisan – lapisan sel telur pada waktu fertilisasi. Bagian tengah sperma mengandung mitokondria yang menghasilkan ATP sebagai sumber energy untuk pergerakan sperma dan sentiol. Ekor sperma (flagellate ) memiliki flagel yang berfungsi sebagai alat gerak.

Sistem regulasi produksi pria dan umpan balik negative hormone. Pada hipotalamus menyekresikan hormone Gonadotropin Relaxing hormone (GnRH).  Sekresi GnRH menstimulasi hipofisis anterior untuk mengeluarkan FSH (Follicle Stimulating Hormon) dan LH (Luteinizing Hormon). FSH merangsang spermatogenesis (mengahasilkan testis di tubulus seminiferus ), sekresi inhibin, dan sintesis ABP (Androgen Binding Protein Testosteron ) sedangkan LH merangsang sekresi testosterone yang berefeks pada CNS, Pertumbuhan tulang dan pertumbuhan tulang; dan mempertahankan spermatogenesis.

Bila spermatogenesis sudah selesai, maka ABP testosteron (Androgen Binding Protein Testosteron) tidak diperlukan lagi, sel sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberi umpan balik kepada hipofisis agar menghentikan sekresi FSH dan LH. Spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper .. Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai semen atau air mani..


2 komentar:

lani mengatakan...

sayang luv u.....

Susan Parasanti's Blog mengatakan...

luv u too sayang....

Posting Komentar