BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Kamis, 22 Oktober 2009

Penyakit dan Pengobatannya

1. BATUK

Pengertian Batuk
Batuk adalah suatu refleks fisiologi pada keadaan sehat maupun sakit dan dapat ditimbulkan oleh pelbagai sebab. Refleks batuk lazimnya diakibatkan oleh rangsangan dari selaput lendir saluran pernafasan, yang terletak dibeberapa bagian dari tenggorokan (epiglotis, laring, trakea, dan bronki). Mukosa/selaput lendir ini memiliki reseptor yang peka untuk zat-zat perangsang (dahak, debu, peradangan), yang dapat mencetuskan batuk.Batuk merupakan suatu mekanisme fisiologi yang bermanfaat untuk mengeluarkan dan membersihkan saluran pernafasan dari dahak, zat-zat perangsang asing, dan unsur infeksi.Jadi refleks batuk sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan saluran nafas terhadap benda asing, gas yang mengiritasi, allergen seperti bakteri dan virus. Dengan demikian, batuk merupakan suatu mekanisme perlindungan.
Jenis batuk
• Batuk kering
Batuk kering tidak menghasilkan kahak, biasanya dengan tekak gatal. Dada anda tidak merasa atau bunyi sesak.
• Batuk basah / Berdahak
Batuk basah menghasilkan kahak, dada anda ketat atau berdetar-detar dan anda merasa sesak (saluran nafas dihadang dengan rembesan) dan tidak dapat bernafas. Ia batuk berguna, menolong untuk membersihkan rembasan lubang nafas. Warna dan bau kahak yang dibatukkan keluar dapat menjadi bukti penting pada sebab batuknya.
Obat Untuk Batuk

1. Expectorantia

Obat batuk ini ditujukan untuk jenis batuk berdahak, karena dapat mempertinggi sekresi saluran pernapasan atau mencairkan dahak. Kandungan obat batuk yang mungkin ada dalam jenis expectorantia ini adalah zat yang bersifat mencairkan dahak sehingga mudah dikeluarkan, misalnya guaiafenesin atau gliserin guaiacolat (GG), ammonium klorida (NH 4 Cl), dan kalium yodida (KI). Obat batuk jenis ini seringkali dicampur dengan ramuan tumbuh-tumbuhan seperti jahe dan mint sehingga memberikan rasa hangat pada tenggorokan. Misalnya :
a. Paradryl (Prafa )
Komposisi : Difenhidramin-HCl 10 mg/ml injeksi;tiap ml sirup: Difenhidramin 13,5 mg, ammonium klorida 131,5 mg, Na-sitrat 55 mg, mentol 1 mg, etanol 5 %.
Indikasi : Batuk, pilek, influenza, penyakit alergi, untuk mengencerkan sekresi kental sehingga dahak mudah dikeluarkan.
b. Sanadryl (Sanbe Farma)
Komposisi : Difenhidramin HCl 12,5 mg, Ammonium Klorida 100 mg, K-sulfogualakolat 30 mg, Na-sitrat 50 mg, mentol 1 mg tiap 5 ml sirup.
Indikasi : Menghilangkan batuk berlendir yang disebabkan alergi
Dosis : Anak 6 -12 tahun, 3-4x sehari 1 sendok takar sirup, Dewasa 3-4x sehari 2 sendok takar sirup.

2. Non-expectorantia

Obat batuk ini ditujukan untuk jenis batuk kering. Ada dua golongan zat aktif yang biasa digunakan, yaitu :
� Golongan Alkaloid Morfin, seperti kodein, dionin, dan lain-lain. Obat ini bersifat narkotis dan menimbulkan ketagihan, karenanya hanya dapat dibeli dengan resep dokter
� Golongan Non-Morfin, di mana jenis zat aktif ini tidak menimbulkan ketagihan seperti dextromethorphan (DMP). Misalnya :
c. Mixadin ( Dankos )
Komposisi : Dekstrometorfan HBr 5 mg, efedrin HCl 12,5 mg, gliserilguaiakolat 100 mg, klorfemiramin maleat 1 mg.
Indikasi : Obat batuk, pilek, gejala alergi.
Dosis : Dewasa 3-4x sehari 1-2 tablet, anak 6-12 th 3-4x sehari ½ – 1 tablet, 2-5 th 3-4x sehari ¼ - ½ tablet.
d. Sanadryl DMP ( Sanbe Farma )
Komposisi : Dekstrometorfan HBr 10 mg, difenhidramin HCl 12,5 mg, ammonium klorida 100 mg, Natrium sitrat 50 mg, mentol 1 mg tiap 5 ml sirup.
Indikasi : Meringankan gejala batuk tidak berdahak atau batuk disebabkan alergi.
Dosis : Dewasa 3- 4 x sehari 2 sendok takar, anak 6- 12 tahun 3-4x sehari 1 sendok takar sirup.

Untuk batuk yang yang disebabkan oleh infeksi/peradangan, diperlukan obat-obat antibiotik yang harus melalui pemeriksaan yang seksama oleh dokter.


2. DEMAM

Pengertian Demam
Demam adalah suatu keadaan saat suhu tubuh melebihi 37 ยบ C yang disebabkan oleh penyakit atau peradangan atau kata lain demam adalah suau gejala dimana suhu tubuh meningkat diatas normal. Demam sendiri bukan merupakan penyakit, tetapi aktivitas tubuh dalam melawan kuman penyakit yang masuk dalam tubuh.

JENIS-JENIS DEMAM
Demam itu sendiri di klasifikasi menjadi dua yaitu demam tifoid (demam tifus) dan demam berdarah. Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang selalu ada di masyarakat (endemik) di Indonesia, mulai dari usia balita, anak-anak dan dewasa yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica, khususnya turunannya yaitu Salmonella Typhi terutama menyerang bagian saluran pencernaan. Sedangkan Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit febril akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti.


OBAT UNTUK DEMAM
Analgesik adalah golongan obat yang dapat menghilangkan rasa nyeri seperti sakit kepala, gigi, dan sendi. Obat golongan analgesic umumnya juga mempunyai efek antipiretik yakni mampu menurunkan suhu tubuh, sehingga biasa disebut obat golongan analgesic-antipiretik. Analgesik- antipiretik biasanya digunakan untuk mengobati penyakit dan gejala demam (suhu tubuh meningkat) dan nyeri, seperti influenza, dan salesma.
Analgesik-antiperitik terdiri dari empat golongan, yaitu:
a. Salisilat
Salisilat di pasaran dikenal sebagai aspirin. Dalam dosis tinggi, aspirin mempunyai khasiat antiradang sehingga sering digunakan untuk mengobati radang sendi (rematik). Obat ini juga bersifat mengurangi daya ikat sel-sel pembeku darah sehingga penting untuk segera diberikan pada penderita angina (serangan jantung), untuk mencegah penyumbatan pembuluh darah jantung karena penggumpalan/pembekuan darah. Aspirin dapat menimbulkan nyeri dan perdarahan lambung, karena itu sebaiknya dikonsumsi setelah makan. Dosis yang berlebihan dapat menyebabkan telinga berdenging, tuli, penglihatan kabur, bahkan kematian.
b. Asetaminofen
Asetaminofen di pasaran dikenal sebagai parasetamol. Obat ini mempunyai khasiat antiradang yang jauh lebih lemah dari aspirin sehingga tidak bisa digunakan untuk mengobati rematik. Asetaminofen tidak merangsang lambung sehingga dapat digunakan oleh penderita sakit lambung.
c. Piralozon
Di pasaran piralozon terdapat dalam antalgin, neuralgin, dan novalgin. Obat ini amat manjur sebagai penurun panas dan penghilang rasa nyeri. Namun piralozon diketahui menimbulkan efek berbahaya yakni agranulositosis (berkurangnya sel darah putih), karena itu penggunaan analgesik yang mengandung piralozon perlu disertai resep dokter.
d. Asam-mefenamat
Asam mefenamat termasuk obat pereda nyeri yang digolongkan sebagai NSAID (Non Steroidal Antiinflammatory Drugs). Asam mefenamat digunakan untuk mengatasi berbagai jenis rasa nyeri, namun lebih sering diresepkan untuk mengatasi sakit gigi, nyeri otot, nyeri sendi dan sakit ketika atau menjelang haid. Seperti juga obat lain, asam mefenamat dapat menyebabkan efek samping. Salah satu efek samping asam mefenamat yang paling menonjol adalah merangsang dan merusak lambung. Sebab itu, asam mefenamat sebaiknya tidak diberikan pada pasien yang mengidap gangguan lambung.

e. Magamol (Guardian Pharmatama )
Komposisi : parasetamol 500 mg/kaplet.
Indikasi : menurunkan demam dan mengurangi rasa sakit pada sakit kepala, sakit gigi, mialgia, dan dismenore.
Dosis 1-2 kaplet, 3-4x sehari.
f. Paraco ( Coronet Crown )
Komposisi : Parasetamol 100 mg/ ml drops; 120 mg/5 ml sirup
Indikasi : menurunkan panas pada keadaan demam, meringankan rasa sakit seperti sakit kepala dan nyeri otot.

3. DIARE

Pengertian Diare
Diare adalah dalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan. Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), penyakit dari makanan atau kelebihan vitamin C dan biasanya disertai sakit perut, dan seringkali enek dan muntah. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 200 gram per hari.Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
Pengobatan :

a. Racecordil
Anti diare yang ideal harus bekerja cepat, tidak menyebabkan konstipasi, mempunyai indeks terapeutik yang tinggi, tidak mempunyai efek buruk terhadap sistem saraf pusat, dan yang tak kalah penting, tidak menyebabkan ketergantungan.
b. Loperamide
Loperamide merupakan golongan opioid yang bekerja dengan cara emeperlambat motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler dan longitudinal usus.

c. Nifuroxazide
Nifuroxazide adalah senyawa nitrofuran memiliki efek bakterisidal terhadap Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Streptococcus, Staphylococcus dan Pseudomonas aeruginosa.

d. Dioctahedral smectite
Dioctahedral smectite (DS), suatu aluminosilikat nonsistemik
berstruktur filitik, secara in vitro telah terbukti dapat melindungi barrier mukosa usus dan menyerap toksin, bakteri, serta rotavirus. Smectite mengubah sifat fisik mukus lambung dan melawan mukolisis yang diakibatkan oleh bakteri.
• Neo Entrostop (Kalbe Farma )
Komposisi : Atapulgit 650 mg, pectin 50 mg
Indikasi : Diare
• Opox (Guardian Pharmatama K)
Komposisi ; Loperamid HCl 2 mg.
Indikasi : Diare akut non spesifik dan diare kronik.
Dosis : - Diare akut (non spesifik) dosis awal 4 mg, dosis lazim 2-4 mg 1-2x sehari, dosis tidak boleh melebihi 16 mg/hari
- Diare kronik; dosis 4-8 mg/hari tergantung beratnya diare dan respon dari penderita. Dosis tidak boleh melebihi 16 mg/hari.

0 komentar:

Posting Komentar